You are currently viewing Pelatihan Juleha (Juru Sembelih Halal) & Butcher

Pelatihan Juleha (Juru Sembelih Halal) & Butcher

Dari Syadad bin ‘Aus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih.” H.R. Muslim

Dalam usaha untuk memperkuat ilmu yang telah diterima di kampus, khususnya dalam mata kuliah fikih haji dan sembelihan, STDIIS Jember menyelenggarakan pelatihan juru sembelih halal dan butcher. Pelatihan ini diadakan sebagai upaya untuk penyelarasan teori dengan praktik, sehingga mahasiswa memiliki wawasan yang lebih luas dan siap untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari ketika turun ke lapangan.


Untuk mengisi pelatihan ini, STDIIS mengundang dokter hewan dan asesor senior dari Juleha (juru sembelih halal), yaitu drh. Sonny Handoko, DVM, M.B. Juleha sendiri merupakan juru sembelih halal yang bertugas memastikan bahwa proses sembelihan dilakukan sesuai ketentuan syariat Islam, mulai dari pemilihan hewan yang halal hingga penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan agama.

Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi materi dan sesi praktik. Sesi materi disampaikan di Masjid Ar-Rahmah setelah kalimat pembuka dari Ustadz Ahyat Habibi, Lc., M.Pd. Dalam sesi pertama, drh. Sonny Handoko menjelaskan secara detail tata cara penyembelihan yang baik dan benar, termasuk perawatan hewan sebelum disembelih, teknik mengasah pisau, dan cara penyimpanan daging yang benar.

Sesi kedua adalah sesi praktik, di mana peserta diajak untuk melihat secara langsung proses penyembelihan dan pengulitan hewan kurban. Peserta diberi kesempatan untuk mencoba langsung di bawah pengawasan dan bimbingan dari pemateri.

Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah fikih haji dan sembelihan, dengan harapan agar peserta dapat mengambil manfaat ilmiah dari pelatihan ini dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan praktis. Dengan demikian, ilmu yang diperoleh tidak hanya menjadi teori belaka, tetapi juga mampu menghasilkan manfaat konkret dalam kehidupan sehari-hari.

“Ilmu itu diamalkan, seorang berkata ilmu yang tidak dipraktikkan seperti pohon tanpa buah. Jadi kita ingin ilmu-ilmu yang kita tanam di Kampus STDI ini bisa berbuah, seperti itu,” ungkap Ustadz Ahyat Habibi saat ditanya tentang harapan dari pelatihan ini.

Tinggalkan Balasan