Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap mahasiswa. Setiap mahasiswa tentu memiliki kisah tersendiri tentang pengalaman KKN mereka: dari rasa deg-degan menghadapi persiapan, pusing menyusun program, bahagia saat menjalankan kegiatan, hingga rasa haru saat harus meninggalkan tempat pengabdian yang perlahan mulai terasa nyaman.
Tidak terkecuali pada tahun ini, mahasiswa STDI Imam Syafi’i Jember yang telah memasuki semester delapan akan mengikuti mata kuliah KKN. Ini merupakan kesempatan belajar, namun bukan di dalam ruang kelas. Mahasiswa akan belajar di tempat yang jauh lebih luas—di ruang-ruang rumah, sekolah, balai desa, dan berbagai lokasi lain tempat program-program pengabdian mereka dilaksanakan.
Sebanyak 397 mahasiswa, terdiri atas 280 putra dan 117 putri dari Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Ilmu Hadis, tergabung dalam 30 kelompok KKN yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
KKN tahun ini mengusung tema “Inovasi untuk Desa Mandiri dan Berkelanjutan”. Tema ini diangkat karena kemajuan tidak hanya diperuntukkan bagi kota-kota besar, melainkan juga seluruh pelosok negeri. Mahasiswa diharapkan mampu menciptakan inovasi dalam program-programnya yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat lokal. Demikian disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. dalam sambutan pembukaan acara.

“KKN adalah tempat belajar. Kalian akan menemui berbagai karakter masyarakat. Untuk itu, belajarlah bagaimana bersikap, bertutur kata, dan berinteraksi, karena itu semua akan menjadi bekal saat kalian hidup dan beramal di tengah-tengah masyarakat,” pesan Ketua STDIIS, Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A. dalam sambutannya.

Hadir dalam pembekalan kali ini Bapak Deni Wijananto, S.T., M.T., selaku Plt. Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember. Dalam materinya, beliau menyampaikan pentingnya mahasiswa menyesuaikan program-program KKN dengan kebutuhan nyata masyarakat melalui koordinasi bersama perangkat desa. Beliau juga memberikan arahan terkait berbagai program potensial yang dapat dikembangkan, mulai dari isu lingkungan, penanggulangan bencana, hingga kesehatan.

Sesi terakhir ditutup dengan penjelasan teknis pelaporan pertanggung jawaban KKN STDIIS yang disampaikan oleh Ustadz Abd. Muthalib, S.Ag. beliau menjelaskan bagaimana mahasiswa bisa melaporkan hasil program KKN dengan cepat, yaitu dengan tidak menunda penulisan laporan setelah program direalisasikan.

Dengan memohon pertolongan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, besar harapan agar pelaksanaan KKN tahun ini berjalan lancar, sukses, serta membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.









