Alhamdulillah, pada tanggal 1 Zulhijjah 1445 H yang bertepatan dengan 9 Juni 2024, STDI Imam Syafi’i Jember telah melaksanakan pelatihan dakwah digital untuk koordinator dakwah wilayah Tapal Kuda (Lumajang, Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi). Acara tersebut berlangsung di aula lantai 2 STDI Imam Syafi’i Jember.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh P3M dan Dakwah, yang mengundang para koordinator dakwah dari wilayah Tapal Kuda untuk mengikuti kegiatan ini. Acara dibuka dengan sambutan dari Ustadz Abdul Muthalib, S.Ag, mewakili P3M & Dakwah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya mengatur strategi dalam berdakwah dan menyebarkan ilmu agama, salah satunya melalui media digital. Beliau berharap dengan metode ini dapat membantu asatidzah dalam menyebarkan ilmu agama dan tentunya meraih pahal dari membantu menyebarkan dakwah. Ilmu yang dipelajari diharapkan bisa dipraktikkan oleh peserta ketika ustadz mengisi kajian, terutama dengan menyebarkan video kajian melalui siaran langsung.

Sesi selanjutnya adalah sharing dan mentoring yang disampaikan oleh Yahya Rian Hardiansyah, S.S., Kepala Multimedia UPT TIK STDIIS Jember. Dalam sesi ini, beliau mengajarkan kepada peserta tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menyiapkan dakwah secara digital. Mulai dari pembuatan poster kajian, material untuk siaran langsung, hingga perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan untuk melaksanakan siaran langsung, semuanya bisa dilakukan dengan menggunakan handphone.

Pelatihan berjalan dengan baik dan penuh antusias, diiringi dengan sesi tanya jawab pada setiap materi yang disampaikan. Yahya Rian Hardiansyah berharap dengan adanya pelatihan ini, koordinator dakwah dapat menguasai cara menyiapkan siaran langsung dan mempraktikkannya di setiap kajian asatidzah. Harapannya, setiap orang yang ada di bumi ini, khususnya di Indonesia, dapat mengambil manfaat dari yang disampaikan oleh Ustadz tanpa harus hadir secara langsung.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para koordinator dakwah dalam menyebarkan ilmu agama melalui media digital, sehingga dakwah dapat lebih luas jangkauannya dan lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan manfaat dari kajian-kajian tersebut.






