Jember (stdiis.ac.id) – Jumlah pendaftar tahun ini membludak di kampus STDIIS Jember. Panitia menyebutkan, calon mahasiswa yang telah mendaftar mencapai 1.201 orang. Dengan Rincian calon pendaftar kelas persiapan bahasa atau I’dad Lughawi sebanyak 575 orang dan calon pendaftar Prodi S1 Ilmu Hadits dan S1 Akhwal Syakhsiyah sebanyak 626 Orang.
“Alhamdulillah cukup banyak tahun ini, terjadi peningkatan.” Terang Ustadz Arif Husnul Khuluq, Kepala Divisi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STDIIS Jember, Jum’at (21/06/2019). Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang berjumlah sekitar 900 orang.
STDIIS Jember kembali akan menerima sebanyak 5 kelas, dengan rincian mahasiswa Prodi Ahwal Syakhsiyah sejumlah 2 kelas, mahasiswi Prodi Ahwal Syakhsiyah sejumlah 1 kelas, Mahasiswa Prodi Ilmu Hadits 1 kelas dan mahasiswi Prodi Ilmu Hadits 1 kelas.
“Satu kelasnya kurang lebih 45 (orang).” Tutur Ustadz asli Megalang, Jawa tengah ini.
Kegiatan belajar mengajar di kampus yang berdekatan dengan Bandara Notohadinegoro Jember ini menggunakan Bahasa Arab. Calon mahasiswa yang telah memiliki kemampuan Berahasa Arab dengan baik dan benar dapat langsung mengikuti tes S1, sementara bagi calon mahasiswa yang belum menguasai Bahasa Arab dapat mengikuti kelas I’dad Lughawi.
Terdapat 2 tingkatan kelas persiapan bahasa. Yang pertama adalah I’dad Lughawi tingkat pemula selama 1 tahun, yakni dikhususkan bagi yang ingin belajar Bahasa Arab dari nol atau dasar, dan yang kedua adalah I’dad Lughawi tingkat lanjutan selama 1 tahun, yakni dikhususkan bagi yang telah memiliki kemampuan dasar Bahasa Arab. Bagi yang telah dinyatakan lulus I’dad Lughawi, tidak otomatis dapat melanjutkan kuliah S1 di Kampus STDIIS Jember, tetapi harus mengikuti tes kembali sesuai prosedur.
Calon mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Rahmadi yang sempat kami temui di sela-sela mempersiapkan berkas untuk daftar ulang. Dia berasal dari Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Informasi tentang kampus ini telah lama ia ketahui sejak masih mondok di Pondok Pesantren Al-Furqan Pasir Belengkong, Kalimantan Timur. Keinginan gigihnya untuk belajar lintas pulau mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. Dia menjelaskan ketertarikannya mengenyam ilmu di kampus ini. “Ya karena mazhab-nya sesuai dengan pemahaman salafus sholeh.” pungkasnya.
Pendaftar yang telah melengkapi berkas dan persyaratan pendaftaran dapat langsung hadir di Kampus STDIIS untuk mengikuti tes kesehatan, tes lisan dan tes tulis dari tanggal 22 – 26 Juni 2019.