
Jember (stdiis.ac.id) – Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla Rabb semesta alam, dengan limpahan nikmat yang telah Allah berikan, Prodi Ilmu Hadis STDI Imam Syafi’I Jember Bersama UKM Fokus STDIIS Jember telah melaksanakan Seminar Nasional Ilmu Hadis 2022 bertajuk “Revitalisasi Studi Hadis di Era Digital” pada 1-2 Jumadil Awwal 1444 / 25-26 November 2022
Seminar kali ini disampaikan oleh Pemateri yang menguasai di bidang ilmu hadis dan yang menjadi keynote speaker adalah: Guru Besar Prof. Dr. H. Muhammad Anton Athoillah, M.M. hafizhahullah (Ketua Asosiasi Ilmu Hadis atau biasa disebut Asilha juga Dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung), disusul tiga pemateri lainnya Ustadz Dr. Dasman Yahya Ma’aly, Lc,. M.A. hafizhahullah (Dosen UIN Sultan Syarif Kasim Riau), Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah, M.A. hafizhahullah dan Ustadz Dr. Haikal Basyarahil, M.A. hafizhahullah (Dosen STDI Imam Syafi’I Jember)
Hari pertama, seminar dimulai dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Ustadz Dr. Irfan Yuhadi, M.S.I hafizhahullah dan Kaprodi Ilmu Hadis Ustadz Nur Kholis, Lc., M.Th.I hafizhahullah, kemudian seminar dibuka secara langsung oleh Ketua STDIIS Jember Ustadz Dr. Muhammad Arifin, M.A. hafizhahullah.




Sesi pertama seminar diisi oleh Prof. Dr. Muhammad Anton Athoillah, M.M. sebagai keynote speaker dengan tema “Revitalisasi Studi Hadis di Indonesia” dalam materinya beliau menyampaikan bahwa di era digital, kita dapat mengupgrade studi ilmu hadis dengan mendigitalisasinya, seperti memasukkan audio maupun video di dalam file berformat PDF. Dimana saat kita dapat menyampaikan suatu hadis secara visual, seperti takhrij hadi, beliau juga menyampaikan untuk tetap Kembali ke turats asli dari sumber hadis dan menjaganya.
Sesi Kedua dengan tema أهميمة الإستدلال الصحيح بالحديث النبوي و بعض تعقبات الحافظ ابن حجر في الفتح نموذجا disampaikan oleh Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah, M.A., beliau menyampaikan kepada audiens, dan mengingatkan agar tidak ada tembok antara ahli hadis di zaman dahulu dan sekarang, karena kurangnya atau tidak samanya ilmu hadis yang dibahas. Mengupgrade studi dan penelitian hadis harus dibarengi dengan cara yang benar dan tidak keluar dari lingkup ilmu hadis.


Sementara pada sesi ketiga dengan tema “Urgensitas Mengajarkan dan Memasyarakatkan Hadis Nabi” disampaikan oleh Ustadz Dr. Dasman Yahya ma’aly, Lc., M.A. di antara nasihat yang belia sampaikan adalah berdakwah di zaman ini tidak hanya dari seminar, dialog, narasi, kajian atapun seminar, melainkan hal terpenting adalah mengamalkan sunnah dari tersebut adalah cara dakwah yang besar. Di mana pada zaman ini lemah dalam mengikuti sunnah nabi, untuk itu mengamalkan sunnah merupakan bentuk dakwah yang harus dilakukan.
Ustadz Dr. Haikal Bsyarahil, M.A. menjadi pemateri terakhir dalam seminar kali ini, dengan tema نقد الحديث في العصري الرقمي di era modern ini banyak bermunculan aplikasi-aplikasi untuk melihat hukum dari sebuah hadis, namun beliau berpesan untuk tidak berpangku pada aplikasi terutama bagi mahasiswa atau peneliti ilmu hadis dalam menghukumi sebuah hadis, beliau juga menyampaikan bagaimana atau ap aitu ilmu kritik hadis.


Seminar kali ini diikuti serratus Sembilan puluh empat peserta, dimana seratus tiga peserta laki-laki, dan Sembilan puluh satu peserta putri, peserta berasal dari beberapa kota di sekitar Jember di antaranya Banyuwangi, jember, hingga dari Kalimantan.




Seminar kali ini didukung oleh produk dalam bentuk sponsorsip, dan diliput oleh media local dan nasional.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut andil dalam mensukseskan acara seminar kali ini, baik dari sivitas akademika maupun non-akademika, semoga menjadi amal kebaikan, dituliskan sebagai pahala jariyah oleh Allah Azza wa JAlla. Demikian Jazaakumullahu Khairan Katsiran wa Baarakallahu Fiikum.