You are currently viewing Seminar Internasional Ilmu Hadis Ke-2 2023: Stabilitas Negara Dari Perspektif Ilmu Hadis

Seminar Internasional Ilmu Hadis Ke-2 2023: Stabilitas Negara Dari Perspektif Ilmu Hadis

Jum’at, 22 Syawal 1444 / 12 Mei 2023 bertempat di hotel Dafam Fortuna Jember, Prodi Ilmu Hadis STDI Imam Syafi’i Jember bekerjasama dengan Fokus melaksanakan seminar internasional ilmu hadis ke-2 setelah tertunda tiga tahun akibat pandemi.

7 Pakar ilmu hadis dari berbagai negara turut hadir sebagai pemateri forum seminar internasional kali ini, di antaranya: dari Timur Tengah Prof. Dr. Muhammad Bakhit Al-Hujaily (Wakil Dekan Pascasarjana 1442-1443 H, Fakultas Hadis, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi), Prof. Dr. Mahmud Abdullah Abdulhalim (Guru Besar Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Mesir), Prof. Dr. Abdussami’ Muhammad Anis (Guru Besar Hadis dan Ilmu Hadis, Fakultas Syariah, Universitas Sharjah, Uni Emirat Arab).

Prof. Dr. Muhammad Bakhit Al-Hujaily
Prof. Dr. Mahmud Abdullah Abdul Halim
Prof. Dr. Abdus Sami’ Muhammad Anis menyampaikan via ZOOM

Lalu pemateri berasal dari negara di Asia Tenggara di antaranya: Prof. Dr. Muhamad Rozaimi bin Romle (Rektor Kolej Universiti Islam Perlis/KUIPs, Malaysia), Dr. Abdussobur Abu Bakar Mumtaz. (Dosen Universitas Salafiyah, Varanasi, India), Ustadz Dr. Sufyan Baswedan, M.A. (Dosen Prodi Ilmu Hadis STDI Imam Syafi’i Jember, Indonesia), serta Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. (Dosen Prodi Ilmu Hadis STDI Imam Syafi’i Jember, Indonesia).

Prof. Dr. Muhamad Rozaimi bin Romle juga menyampaikan materi via ZOOM
Dr. Abdus Sobur Abu Bakar Mumtaz
Ustadz Dr. Sufyan Baswedan, M.A.
Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A.

Sementara keynote speaker adalah: Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., S.Pi., M.H. (Sekjen Wantannas dan Dosen Universitas Pertahanan Republik Indonesia) dan Ustadz Dr. Muhammad Arifin, M.A. (Ketua STDI Imam Syafi’i Jember)

Bapak Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., S.Pi., M.H. memberikan materi Keynote speaker
Ustadz Dr. Muhammad Arifin, M.A. saat memberikan materi 2 keynote speaker

Setelah pembacaan ayat Al-Qur’an dan segenap peserta melantunkan Indonesia Raya, Ustadz Nur Kholis, Lc, M.Th.I (Ketua prodi ilmu hadis), Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. (Ketua Pelaksana Seminar Internasional II Ilmu Hadis), dan Ustadz Dr. Muhammad Arifin, M.A. (Ketua STDI Imam Syafi’i Jember) memberikan sambutan sekaligus memulai kegiatan ini secara resmi.

Ustadz Nur Kholis, Lc, M.Th.I
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

“Sebuah kegiatan yang sangat monumental, kita tahu hadis merupakan sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Qur’an, bagaimana kita menggali hadis-hadis tentang tata kelola negara, khususnya yang terkait dengan stabilitas negara.” ungkap Dr. Ahmad Agus Samiaji, MSI. selaku Kabid Kesmas Bakorwil V Jember ketika ditanya tanggapan terkait seminar internasional.

Dr. Ahmad Agus Samiaji, MSI membacakan sambutan dari Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.

Selanjutnya Ustadz Dr. Emha hasan Ayatullah, M.A. menjadi moderator pada sesi ketiga, pada resumenya beliau menekankan apa yang disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Bakhit Al-Hujaily tentang makna jama’ah dan al-ummah mujtami’ah alal imam untuk membentuk stabilitas negara, yaitu makna jamaah secara istilah yang berarti bersatu untuk memperjuangkan atau mengikuti kebenaran dan ditambah ketika jama’ah ini berkumpul dan mengikuti seorang imam ungkap Ustadz Dr. Emha hasan Ayatullah, M.A.

Sesi ketiga yang dilaksanakan pada Jum’at malam

berlanjut keesokan hari, sesi keempat mengangkat tema stabilitas politik negara, dan stabilitas negara dalam bidang sosial dari sudut pandang ilmu hadis, Ustadz Dr. Dasman Yahya Ma’ali, M.A. memimpin sesi ini.

Ustadz Dr. Dasman Yahya Ma’ali, M.A. sebagai moderator

Kesimpulan dari sesi ini beliau sampaikan: “kedua pemateri secara umum menyampaikan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah contoh terbaik sebagai kepala negara. yang mengatur berbagai bidang khususnya di bidang stabilitas politik dan keamanan.” beliau juga mengingatkan tentang surat Qurais ayat 3-4 bahwa stabilitas negara merupakan karunia dari Allah ‘azza wa jalla, “Semakin dekat kita dengan petunjuk nabi ‘Alaihi shalaatu wa salaam, semakin datang apa yang kita inginkan yaitu stabilitas keamanan dan politik.” ungkap beliau.

Konsep islam yang dicontohkan Nabi alaihisalam dalam bersosial masyarakat adalah: “Adanya keadilan, amanah, menjauhkan dari kezhaliman, tolong menolong dalam kebaikan, menghilang prasangka buruk, serta menaruh seseorang sesuai keahliannya.” “lalu tentang mencintai negara hubbul wathon dengan meneladani Nabi Muhammad ketika beliau berada di Madinah, bagaimana beliau membangun ekonomi, pertanian, sosial masyarakat, sisi pembangunan, pemerintahan, dan sisi-sisi lainnya, serta mencintai negara harus berlandaskan pada ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.” ungkap Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. tentang kesimpulan materi pada sesi kelima.

Sesi kelima Seminar Internasional Ilmu Hadis

Sesi terakhir adalah diskusi panel, berupa presentasi karya ilmiah yang ditulis oleh Dosen, Mahasiswa/i yang berkaitan dengan stabilitas negara. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan opini terkait makalah yang dipresentasikan.

Ustadz Muhammad Nurul Fahmi, S.H., M.H. memimpin jalannya diskusi panel 2
Ustadz Dr. Irfan Yuhadi. M.S.I memimpin diskusi panel 3
diskusi panel pertama diikuti Dr. Atha’ullah dari Kuwait via ZOOM

Beranjak ke penghujung acara yaitu seremonial penutupan yang diisi dengan pembacaan ayat qur’an, pembacaan syair, rekomendasi Seminar Internasional II, penyampaian kesan dan pesan dari pemateri maupun peserta, dan sambutan-sambutan dari Ketua panitia dan Kaprodi ilmu hadis dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan penghargaan kepada narasumber, penulis dan juga perserta terbaik. Seminar Internasional II ilmu hadis resmi ditutup oleh Ketua STDI Imam Syafi’i Jember, Ustadz Dr. Muhammad Arifin, M.A. hafizhahullah.

Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat mengingatkan kita untuk saling menjaga stabilitas negara khususnya Indonesia, dengan kembali kepada ajaran agama Islam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan