Jember (stdiis.ac.id) – Para peneliti, baik dari kalangan dosen ataupun mahasiswa, dituntut untuk melakukan penelitian dengan basis pendekatan, baik kualitatif atau kuantitatif, yang dapat difahami secara keilmuan.
Berangkat dari faktor itu, P3M STDIIS Jember menggelar seminar yang berfokus pada bidang penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Mengusung tema “Software Statistik Sebagai Instrumen Analisis Penelitian Kuantitatif Lapangan”, seminar ini berlangsung di Aula STDIIS Jember pada 14 Januari 2020 dan menghadirkan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember, yakni Dr. Agung Budi Sulistyo, S.E., M.Si., Ak, CA, CSRS
Seminar ini mengupas tentang bagaimana menggunakan alat statistik dengan software bernama Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Ini merupakan software statistik untuk ilmu-ilmu sosial. Dari sekian banyak software, SPSS dipilih karena kemudahan didalamnya.
“(Diantara software statisik) yang sifatnya user friendly atau mudah dipakai orang itu adalah yang menggunakan sofware SPSS ini.” Ungkap Dr. Agung. (Selasa,19 Jumadil Ula 1441 H)
Seminar ini terlaksana dalam 2 sesi. Di sesi pertama, pemateri membeberkan pemahaman statistik secara umum dan juga metodologi penelitian berbasis kuantitatif. Kedua hal itu adalah kunci untuk memahami penggunaan aplikasi SPSS.
“Karena sebenarnya untuk kita masuk ke aplikasi SPSS itu butuh penguatan materi di bidang statistiknya itu sendiri.” Terang certified sustainability reporting specialist ini.
Sementara di sesi kedua adalah praktik. Terdapat 5 alat uji yang umum dipakai, yakni latihan uji beda independen, latihan uji beda berpasangan, latihan uji korelasi, uji regresi linier dan uji regresi berganda.
Seminar ini diadakan dengan harapan agar tenaga pendidik dan mahasiswa di kampus STDIIS Jember yang akan melakukan penelitian di lapangan, dapat menerapkan kaidah penelitian yang benar. Juga, mereka mampu menerapkannya dalam pengajaran, pengujian dan kepenulisan berbasis kuantitatif.
“Kepada para asatidz dan ustadzah ya seyogyanya harus otodidak belajar di rumah, minimal kalau kurang faham tentang statistik, ya baca-baca buku statistik yang ada.” saran Dosen yang menjabat sebagai Kaprodi ini.
Dia menambahkan, jika llmu agama yang diajarkan di kampus ini juga bagian dari ilmu sosial, karena berkaitan dengan perilaku manusia satu dengan yang lainnya.
“Dan itu (ilmu agama) kan bagian dari dakwah dan agama ya, ya saya pikir bisa masuk (ilmu sosial).” Pungkasnya.