Jember (stdiis.ac.id) – Studium Generale digunakan sebagai penanda dimulainya perkuliahan pada tiap tahun akademik. Begitu pula Tahun Akademik 2021/2021 ini diawali dengan studium generale (kuliah umum) yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa STDI Imam Syafi’i. Umumnya materi yang dibawakan pada kuliah umum ini merupakan konsep-konsep keilmuan syari’ah, hadits, maupun bahasa arab. Pada tahun 2021 ini, panitia mengangkat tema yang sedikit berbeda, yaitu mengarah pada implementasi dan aplikasi praktis dari ilmu dakwah. Tema yang diusung yakni “Kiat Sukses Berdakwah di Masyarakat”.
Pemilihan tema ini didasari oleh mayoritas lulusan -bahkan ketika masih berstatus mahasiswa- STDI Imam Syafi’i, yang memilih beraktivitas sebagai pengajar/ustadz dan da’i. Faktor kedua yaitu semakin tingginya kebutuhan dan antusiasme masyarakat dalam belajar ilmu agama. Serta kenyataan bahwa tingkat pendidikan dan latar budaya di masyarakat sangatlah beragam. Sehingga seorang guru/ustadz/da’i memerlukan bekal bukan hanya isi/materi dakwah, melainkan juga metode dalam pendekatan dan penyampaian kepada khalayak. Dengan ikhtiar ini, diharapkan dapat menunjang keberhasilan dakwah dimanapun guru/ustadz/da’i tersebut berkiprah.
Seperti halnya tahun sebelumnya, Studium Generale 2021 dilaksanakan secara daring melalui platform ZOOM Meeting dan juga Live Streaming Youtube. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 September 2021 pada pukul 08.30 hingga 10.30 WIB. Acara Stadium General 2021 ini dipandu oleh MC, Rendy Guntara (AS 2018). Kata sambutan dan pembukaan Studium General secara resmi disampaikan oleh Ketua STDI Imam Syafi’i, Dr. Muhamad Arifin, M.A. Beliau menekankan pentingnya kontribusi setiap individu da’i dalam pembinaan umat, tidak hanya bertumpu pada tokoh atau lembaga yang sudah ada.
Pada kuliah umum kali ini, panitia mengundang seorang Kyai Pengasuh Pondok Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul, yang juga pengasuh website www.rumaysho.com, Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M. Sc., untuk menjadi pembicara. Dimaksudkan untuk menimba pengalaman dari sang kyai dalam merintis dakwah/pondok pesantren. Menggali inspirasi dan terobosan langkah yang beliau lakukan bertahun-tahun, hingga dakwahnya berkembang seperti saat ini.Beliau berpesan bahwa dalam dakwah diperlukan kesabaran menjalani tahap demi tahapnya.
Semoga dapat diambil faedah dan diamalkan dalam berdakwah secara hikmah.